Minggu, 22 Desember 2013

17.54 - 3 comments

Tahun Baru - part seadanya-


Bulan ini bulan Desember, udah mau memasuki tahun baru 2014. Yap, di tahun ini tepatnya tahun 2013 banyak hal baru yang gue pelajari.. Tulisan kali ini mungkin akan banyak mereview kejadian-kejadian penting selama tahun ini mungkin yaa..
Sebelumnya gue ada pengalaman buruk soal tahun baru.
Di manapun, yang namanya tahun baru pasti dirayakan oleh siapapun di belahan bumi manapun, tak terkecuali gue dan temen-temen.
Mungkin udah hampir satu tahun juga gue merasakan yang namanya basah-basahan yang super duper dingin di kota yang hampir nggak gue kenal. Alay? Hmm mungkin..
Demi merayakan gegap gempita tahun baru itu, salah seorang temen mengusulkan untuk ngerayainnya di Kota Jogjakarta, awalnya sempat ragu sih daaan dikarenakan banyak temen seperjuangan yang setuju untuk ikut mau nggak mau gue ikut juga.
Izin dari orang tua sudah didapat, motor pun juga dapet yang lumayan enak ..

Wait.. motor?
Yup, kita ke Jogja naik motor men, rombongan gitu. Sekitar 4 atau 5 motor saat itu gue lupa.
Pagi-pagi dari kota Kudus sekitar jam setengah 7 motor matic ini udah meninggalkan rumahnya, sampai Semarang sekitar jam 8. Dan apa yang terjadi?
Cuma ada 2 apa 3 orang kalo nggak salah, Welcome to Indonesia saudaraku..

=====
Setelah calling sana sini, ada yang bilang masih OTW (jangan kaget kalau OTW di Indonesia itu berarti juga masih di atas kasur) ada juga yang pura pura amnesia. Anjing emang.
Akhirnya mereka udah lengkap.
Tinggal berangkat, tiba-tiba salah satu motor temen mati mendadak dan terpaksa diseret ke bengkel.. well memakan waktu yg cukup buat bikin rumah kelinci.
Setelah ribet sana sini, sekitar jam 11 kita berangkat. (Padahal janjian jam 8)
Sebelum ke Kota Gudeg, rombongan terlebih dulu mampir ke Kota Magelang tepatnya ke daerah nya Candi Borobudur buat singgah di salah satu rumah saudara sang pencetus ide “Merayakan Tahun Baru di Jogja”. Letaknya di kaki gunung sekitar, hawa yang sejuk sedikit mengobati rasa jengkel dan penat perjalanan.. Setelah sekitar dua jam beristirahat dan menikmati cemilan, perjalanan dilanjutkan.
Waktu itu masih sore menjelang maghrib, langit di perbatasan Jawa Tengah dan Jogja mulai menunjukan ketidak-ramahannya. Langit berwarna gelap, lebih seperti malam. Kemudian hujan turun di kota Sleman.. Mau tak mau gue dan rombongan harus menerjang hujan yang sangat lebat ini.  Setelah berperang dengan hujan dan kemacetan, akhirnya sampailah di Jogja. Hujan terus menunjukan eksistensinya, sehingga rombongan kami memutuskan untuk break di salah satu minimarket di Jalan Magelang (kalau nggak salah).  Banyak juga motor dengan Plat K atau H yang juga berteduh di sini. Mungkin mereka juga sama akan merayakan tahun baru di sini.
Pada rencanan awal rombongan berniat untuk menginap di rumah salah satu teman game online sang pencetus ide ini. Tapi sialnya kita nggak ketemu. Kemudian lost contact sehingga kami pun terlunta lunta tanpa arah di kota Jogja yang mana semua anggota rombongan buta arah akan kota ini. Kami mengecek satu persatu setiap hotel di semua sudut kota, sialnya lagi tak ada lagi kamar kosong.

 ====

Hujan semakin lebat dan tak menunjukan akan reda. Detik detik pergantian tahun sudah dekat, kami memutuskan untuk mencari makan dikarenakan semenjak tadi mencari penginapan tapi nggak ada yang available.Nasi goreng di pinggir jalan pun jadi, suasananya sepi walaupun tahun baru. Mungkin karena hujan ini ya.. Saat kami menyantap hidangan yang tersedia, samar samar terdengar bunyi terompet dan kembang api diantara riuhnya hujan.. Yey! Ini tahun baru  men! Di tahun baru ini resolusi gue yang pertama adalah mencari tempat tidur yang layak dan hangat.
Kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, kemana? Biar angin yang menuntun kami yang sudah lelah dan kedinginan. Hingga sampai pada sebuah SPBU yang cukup luas. Di musholla terlihat sekelompok manusia yang berbaris rapi mirip ikan sarden dalam kaleng, mungkin mereka juga bernasib seperti kami. Tanpa pikir panjang kami juga mengikuti mereka yang merengkuh mimpi di ruangan musholla berukuran 6x8 meter an itu. Di tembok terdapat tulisan “Dilarang tidur di musholla”, “Ah persetan dengan aturan, gue mau tidur” pikir kami saat itu.

====

Paginya..
Kami melanjutkan kembali perjalanan menuju Semarang.
Lelah semalam tampaknya masih tersisa pagi itu, namun apa daya rasa ingin segera menapakkan kaki di rumah memaksa tubuh ini untuk terus memacu motor ini. Kami juga sempat singgah lagi di kota Magelang di lereng gunung dekat Candi Borobudur. Sore hari tepatnya rombongan sudah sampai di Semarang. Sedangkan gue masih harus melanjutkan perjalanan ke Kota Kudus.
Satu setengah jam.. Oke masih aman gue pikir.
Terkadang pikiran tak seirama dengan kondisi tubuh, gue berusaha ngeyakinin kalau kondisi gue masih fit. Tapi apa daya, di jalan satu arah mendekati Simpang Tujuh Kudus pikiran ini melayang entah kemana, waktu itu kecepatan kira-kira 60-65 km/jam. Tanpa sadar di depan sudah ada seorang bapak menaiki sepeda. Karena kaget kemudian gue dengan refleks rem depan mendadak tanpa dibarengi rem belakang dan sialnya jalan itu ada sedikit tumpahan pasir. 

Gue jatuh dari motor.

Rasanya sakit, lebih sakit ketimbang diPHP. Posisi jatuh adalah badan sebelah kanan membentur dan keseret aspal. Setelah jatuh gue susah bernapas, rasanya sesek gitu, buat bangun aja susah. Dengan dibantuin beberapa pengendara yang sempet lewat, gue akhirnya berada di trotoar sambil mencoba mengambil nafas. Helm gue -yang terhitung baru beli :p Sekarang helm itu udah ilang L- lecet-lecet dibagian pelipis. Jelak deh pokoknya. Bahu kanan rasanya sakit. Celana Jeans-yang terhitung baru juga- sobek dibagian dengkul. The result? Dengkul gue berdarah, luka sobek. Nggak terlalu parah sih. Tapi lumayan sakit. Setelah istirahat beberapa menit di situ, gue ngucapin makasih sama orang dua sejoli yg nolongin gue waktu itu. ciee romantis banget :’) 
Gue pulang sendirian waktu itu, gue jalananin pelan motor matic, nggak kepikiran buat ke rumah sakit atau puskesmas buat ngobatin lukanya dulu. Di pikiran gue saat itu cuma sampai rumah. 

=====

Sampai rumah ternyata kosong. Lalu luka tadi gue bersihin dan ditetesi dengan betadine dan dibalut sama kassa. Seenggaknya itu yang gue tahu tentang P3K.
Sejam kemudian ibu datang, setelah gue jelasin nggak marahin gue entah kenapa-udah gede kali ya- tapi ngasih nasehat aja supaya gue lebih hati-hati.

Gue bersyukur banget nyawa ini masih melekat dalam tubuh.

Karena foto waktu itu belom dapet, fotonya menyusul ya kakak..

3 komentar:

"Tapi lumayan sakit. Setelah istirahat beberapa menit di situ, gue ngucapin makasih sama orang dua sejoli yg nolongin gue waktu itu. ciee romantis banget :’)"

Tambah , selain luka fisik juga luka hati , njirrr
Mblo mblo wkowkowkok

Overall keren , terutama bagian "Anjing emang"
Terus berkarya dan jangan lupa bahwa jomblo itu akan kuat kalo mereka bersama

Best Regards
Salam Ganteng

jomblo kalo bersama terus yaa jadi boku no pico :v

-admin ganteng

ehm :| lebih sakit dari php? :o ada yang lebih sakit dari kena php rupanyaa >.<
tetap semangat mblo! aku yakin ada jalan terbaik wkwkwkwkwk

Posting Komentar