17.54 -
3 comments
Tahun Baru - part seadanya-
Bulan ini
bulan Desember, udah mau memasuki tahun baru 2014. Yap, di tahun ini tepatnya
tahun 2013 banyak hal baru yang gue pelajari.. Tulisan kali ini mungkin akan
banyak mereview kejadian-kejadian penting selama tahun ini mungkin yaa..
Sebelumnya
gue ada pengalaman buruk soal tahun baru.
Di manapun,
yang namanya tahun baru pasti dirayakan oleh siapapun di belahan bumi manapun,
tak terkecuali gue dan temen-temen.
Mungkin
udah hampir satu tahun juga gue merasakan yang namanya basah-basahan yang super
duper dingin di kota yang hampir nggak gue kenal. Alay? Hmm mungkin..
Demi
merayakan gegap gempita tahun baru itu, salah seorang temen mengusulkan untuk
ngerayainnya di Kota Jogjakarta, awalnya sempat ragu sih daaan dikarenakan
banyak temen seperjuangan yang setuju untuk ikut mau nggak mau gue ikut juga.
Izin dari
orang tua sudah didapat, motor pun juga dapet yang lumayan enak ..
Wait.. motor?
Yup, kita
ke Jogja naik motor men, rombongan gitu. Sekitar 4 atau 5 motor saat itu gue
lupa.
Pagi-pagi
dari kota Kudus sekitar jam setengah 7 motor matic ini udah meninggalkan
rumahnya, sampai Semarang sekitar jam 8. Dan apa yang terjadi?
Cuma ada 2
apa 3 orang kalo nggak salah, Welcome to Indonesia saudaraku..
=====
Setelah calling
sana sini, ada yang bilang masih OTW (jangan kaget kalau OTW di Indonesia itu
berarti juga masih di atas kasur) ada juga yang pura pura amnesia. Anjing
emang.
Akhirnya mereka udah lengkap.
Tinggal
berangkat, tiba-tiba salah satu motor temen mati mendadak dan terpaksa diseret
ke bengkel.. well memakan waktu yg cukup buat bikin rumah kelinci.
Setelah
ribet sana sini, sekitar jam 11 kita berangkat. (Padahal janjian jam 8)
Sebelum ke
Kota Gudeg, rombongan terlebih dulu mampir ke Kota Magelang tepatnya ke daerah
nya Candi Borobudur buat singgah di salah satu rumah saudara sang pencetus ide
“Merayakan Tahun Baru di Jogja”. Letaknya di kaki gunung sekitar, hawa yang
sejuk sedikit mengobati rasa jengkel dan penat perjalanan.. Setelah sekitar dua
jam beristirahat dan menikmati cemilan, perjalanan dilanjutkan.
Waktu itu
masih sore menjelang maghrib, langit di perbatasan Jawa Tengah dan Jogja mulai
menunjukan ketidak-ramahannya. Langit berwarna gelap, lebih seperti malam.
Kemudian hujan turun di kota Sleman.. Mau tak mau gue dan rombongan harus
menerjang hujan yang sangat lebat ini.
Setelah berperang dengan hujan dan kemacetan, akhirnya sampailah di
Jogja. Hujan terus menunjukan eksistensinya, sehingga rombongan kami memutuskan
untuk break di salah satu minimarket
di Jalan Magelang (kalau nggak salah). Banyak juga motor dengan Plat K atau H yang
juga berteduh di sini. Mungkin mereka juga sama akan merayakan tahun baru di
sini.
Pada
rencanan awal rombongan berniat untuk menginap di rumah salah satu teman game
online sang pencetus ide ini. Tapi sialnya kita nggak ketemu. Kemudian lost
contact sehingga kami pun terlunta lunta tanpa arah di kota Jogja yang mana
semua anggota rombongan buta arah akan kota ini. Kami mengecek satu persatu
setiap hotel di semua sudut kota, sialnya lagi tak ada lagi kamar kosong.
====
Hujan
semakin lebat dan tak menunjukan akan reda. Detik detik pergantian tahun sudah
dekat, kami memutuskan untuk mencari makan dikarenakan semenjak tadi mencari
penginapan tapi nggak ada yang available.Nasi goreng di pinggir jalan pun jadi, suasananya
sepi walaupun tahun baru. Mungkin karena hujan ini ya.. Saat kami menyantap
hidangan yang tersedia, samar samar terdengar bunyi terompet dan kembang api
diantara riuhnya hujan.. Yey! Ini tahun baru men! Di tahun baru ini resolusi gue yang
pertama adalah mencari tempat tidur yang layak dan hangat.
Kami
memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, kemana? Biar angin yang menuntun kami
yang sudah lelah dan kedinginan. Hingga sampai pada sebuah SPBU yang cukup
luas. Di musholla terlihat sekelompok manusia yang berbaris rapi mirip ikan
sarden dalam kaleng, mungkin mereka juga bernasib seperti kami. Tanpa pikir
panjang kami juga mengikuti mereka yang merengkuh mimpi di ruangan musholla
berukuran 6x8 meter an itu. Di tembok terdapat tulisan “Dilarang tidur di musholla”,
“Ah persetan dengan aturan, gue mau tidur” pikir kami saat itu.
====
Paginya..
Kami
melanjutkan kembali perjalanan menuju Semarang.
Lelah
semalam tampaknya masih tersisa pagi itu, namun apa daya rasa ingin segera
menapakkan kaki di rumah memaksa tubuh ini untuk terus memacu motor ini. Kami
juga sempat singgah lagi di kota Magelang di lereng gunung dekat Candi
Borobudur. Sore hari tepatnya rombongan sudah sampai di Semarang. Sedangkan gue
masih harus melanjutkan perjalanan ke Kota Kudus.
Satu setengah
jam.. Oke masih aman gue pikir.
Terkadang
pikiran tak seirama dengan kondisi tubuh, gue berusaha ngeyakinin kalau kondisi
gue masih fit. Tapi apa daya, di jalan satu arah mendekati Simpang Tujuh Kudus
pikiran ini melayang entah kemana, waktu itu kecepatan kira-kira 60-65 km/jam.
Tanpa sadar di depan sudah ada seorang bapak menaiki sepeda. Karena kaget
kemudian gue dengan refleks rem depan mendadak tanpa dibarengi rem belakang dan
sialnya jalan itu ada sedikit tumpahan pasir.
Gue jatuh
dari motor.
Rasanya sakit,
lebih sakit ketimbang diPHP. Posisi jatuh adalah badan sebelah kanan membentur
dan keseret aspal. Setelah jatuh gue susah bernapas, rasanya sesek gitu, buat
bangun aja susah. Dengan dibantuin beberapa pengendara yang sempet lewat, gue
akhirnya berada di trotoar sambil mencoba mengambil nafas. Helm gue -yang
terhitung baru beli :p Sekarang helm itu udah ilang L- lecet-lecet dibagian pelipis.
Jelak deh pokoknya. Bahu kanan rasanya sakit. Celana Jeans-yang terhitung baru
juga- sobek dibagian dengkul. The result? Dengkul gue berdarah, luka sobek.
Nggak terlalu parah sih. Tapi lumayan sakit. Setelah istirahat beberapa menit
di situ, gue ngucapin makasih sama orang dua sejoli yg nolongin gue waktu itu.
ciee romantis banget :’)
Gue pulang
sendirian waktu itu, gue jalananin pelan motor matic, nggak kepikiran buat ke
rumah sakit atau puskesmas buat ngobatin lukanya dulu. Di pikiran gue saat itu
cuma sampai rumah.
=====
Sampai
rumah ternyata kosong. Lalu luka tadi gue bersihin dan ditetesi dengan betadine
dan dibalut sama kassa. Seenggaknya itu yang gue tahu tentang P3K.
Sejam
kemudian ibu datang, setelah gue jelasin nggak marahin gue entah kenapa-udah
gede kali ya- tapi ngasih nasehat aja supaya gue lebih hati-hati.
Gue bersyukur banget nyawa ini masih melekat dalam tubuh.
Karena foto waktu itu belom dapet, fotonya menyusul ya kakak..
3 komentar:
"Tapi lumayan sakit. Setelah istirahat beberapa menit di situ, gue ngucapin makasih sama orang dua sejoli yg nolongin gue waktu itu. ciee romantis banget :’)"
Tambah , selain luka fisik juga luka hati , njirrr
Mblo mblo wkowkowkok
Overall keren , terutama bagian "Anjing emang"
Terus berkarya dan jangan lupa bahwa jomblo itu akan kuat kalo mereka bersama
Best Regards
Salam Ganteng
jomblo kalo bersama terus yaa jadi boku no pico :v
-admin ganteng
ehm :| lebih sakit dari php? :o ada yang lebih sakit dari kena php rupanyaa >.<
tetap semangat mblo! aku yakin ada jalan terbaik wkwkwkwkwk
Posting Komentar