Sabtu, 16 Agustus 2014

07.10 - 1 comment

SMK

Sudah 3 bulan 1 minggu 2 hari berlalu, tidak terasa ya? Rasanya baru kemarin kita masih terasa asing akan keberadaan masing masing dengan potongan rambut 1 cm, berpadu dengan rumput dan lumpur. Berlari bersama mencari tempat persembunyian berharap akan selamat.

Tentu kenangan selama 4 tahun ini tak akan tergantikan.

wisuda

Memang sungguh bangsat sekolahan ini, selama 4 tahun anggota kelas tak pernah ada reshuffle, tak seperti susunan menteri yang sering galau dan berganti ganti anggota, tak seperti SMA yang tiap tahun ajaran baru pasti ada kelas baru dan teman baru. Dan hal itulah yang membuat mengapa 3 bulan 1 minggu 2 hari yang lalu sejak tulisan ini dibuat membuat hari itu menjadi hari puncak, hari terakhir sejak 4 tahun yang lalu kita bertemu menjadi momen terakhir kita berkumpul. Dalam hati ini selalu yakin kalau hari ini bukanlah akhir, namun sebuah hari baru dimana kita mengambil jalan masing masing menuju kesuksesan dan suatu hari nanti pasti kita akan berkumpul lagi dengan senyuman tanda kesuksesan dengan dasi merah dan jas hitam.



Sedikit cerita, another side story.
Stemba? Wah keren gerbang sekolahnya keren ya. Tapi kok ruang kelasnya seperti SD ku dulu XD
Gerbang depan

Berangkat MOS tiap habis subuh sudah biasa, MOS disini tidak seperti sekolah lain. Di sini cukup tidak telat sudah aman. Ya walaupun potongan rambut yang panjanganya tidak lebih dari 1 cm membuat hampir semua murid laki-laki harus bersabar.
Boy having a good time with tiang listrik
Ini lebih terhormat daripada berangkat sekolah lain membawa atribut “pemulung”. Tapi efek kedepannya sepertinya lebih aman sekolah lain hahaha #StembaforRambutSMA
Rekor telat masuk sekolah selama 4 tahun di SMK cuma telat satu kali. Amazing bukan? Manusia memang harusnya belajar dari kesalahan. Saat itu jam 07.05 baru melewati gerbang & menjadikan murid yang baru datang pagi itu mendapat hadiah lari keliling lapangan  sekolah 2x kemudian mendengarkan semprotan pidato yang lebih lama dari khutbah jumat oleh sang “penguasa sekolah”. Hidangan penutup pagi itu sungguh tidak terduga. Tiba-tiba suasana jadi horor. Dengan terpaksa pagi itu harus merelakan rambut yang sudah agak panjang & rapi dimangsa oleh aturan yang dihiperbolakan. Gambar di bawah adalah salah satu korbannya.. 
Korban sebut saja Rama, 19 Tahun, Jomblo




Semenjak saat itu, kalau udah ngerasa telat tak pernah belok ke sekolah, tapi menuju ke safehouse.
Hahahaha pintar, untungnya hal ini tidak terjadi terlalu sering. Jadi masih “aman”. :3
otw safehouse


Oke segitu dulu aja yes. Bagi kalian yang masih menjalani masa SMA/Sederajat (?) nikmatilah, ngga usah dibawa tegang, ngga usah bingung kurikulum 2013 yang itu. Toh, Allah tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan umatnya. Hmm.. tapi menteri pendidikan bukan tuhan lhoo... bye :*
meh